Selasa, 9 Oktober 2012 - Bagian-bagian otak yang mengalami pertambahan ukuran adalah hippocampus serta tiga area di dalam korteks cerebral.
Di Akademi Interpreter Angkatan Bersenjata Swedia, para rekrutan muda mempelajari bahasa
baru dalam waktu yang sangat cepat. Dengan mengukur otak mereka sebelum
dan sesudah pelatihan bahasa, sekelompok peneliti memiliki peluang yang
hampir unik untuk mengamati apa yang terjadi pada otak ketika kita
mempelajari bahasa baru dalam waktu singkat.
Pada Akademi
Interpreter Angkatan Bersenjata Swedia di kota Uppsala, para pemuda yang
berbakat dalam hal bahasa berawal dari ketidakmampuan berbahasa asing,
seperti bahasa Arab, Rusia atau Dari, hingga menjadi lancar berbahasa
asing hanya dalam jangka waktu 13 bulan. Dari pagi hingga sore,
berhari-hari dan berminggu-minggu, para rekrutan ini belajar pada
tingkat kecepatan yang tidak terdapat di tempat kursus lainnya.
Para
peneliti menggunakan para mahasiswa di bidang kedokteran dan ilmu
kognisi dari Universitas Umeå sebagai kelompok kontrol; para mahasiswa
ini yang juga belajar keras tapi bukan mempelajari bahasa asing. Kedua
kelompok, kontrol maupun bahasa, kemudian diberikan pemindaian MRI
sebelum dan sesudah masa belajar selama tiga periode.
Hasilnya,
struktur otak pada kelompok kontrol tidak mengalami perubahan, sedangkan
bagian otak tertentu pada kelompok bahasa justru mengalami pertumbuhan.
Bagian-bagian otak yang mengalami pertambahan ukuran adalah hippocampus
— sebuah struktur di kedalaman otak yang terlibat dalam pembelajaran
materi baru dan navigasi spasial — serta tiga area di dalam korteks
cerebral.
“Kami terkejut bahwa bagian-bagian otak yang berbeda
berkembang ke dalam derajat yang berbeda tergantung pada seberapa baik
siswa menjalaninya dan seberapa besar upaya yang dilakukan dalam
mengikuti kursus,” kata Johan Mårtensson, seorang peneliti psikologi
asal Universitas Lund, Swedia.
Para siswa yang mengalami pertumbuhan lebih besar pada hippocampus
dan area-area korteks cerebral, terkait dengan pembelajaran bahasa
(girus temporal superior), selanjutnya memiliki kemampuan berbahasa yang
lebih baik dibanding siswa lainnya. Pada siswa ini mengalami
pertumbuhan pada wilayah motor korteks cerebral (girus frontal tengah),
dan pada waktu selanjutnya memberi kemudahan bagi mereka dalam
mempelajari bahasa serta berbagai pengembangan sesuai dengan kinerjanya.
“Sekalipun kami
tidak bisa membandingkan studi bahasa intensif selama tiga bulan ini
dengan menjadi bilingual dalam seumur hidup, ada banyak hal yang
menunjukkan bahwa belajar bahasa asing merupakan cara yang baik dalam
mempertahankan bentuk otak,” kata Mårtensson.
Kredit: Universitas Lund
Jurnal: Johan Mårtensson, Johan Eriksson, Nils Christian Bodammer, Magnus Lindgren, Mikael Johansson, Lars Nyberg, Martin Lövdén. Growth of language-related brain areas after foreign language learning. NeuroImage, 2012; 63 (1): 240 DOI: 10.1016/j.neuroimage.2012.06.043
http://www.faktailmiah.com/2012/10/09/belajar-bahasa-asing-membuat-otak-bertumbuh.html
Rabu, 05 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar